– Medan. Ada banyak agenda besar yang akan mempengaruhi pasar keuangan di tanah air. Dari domestik, pelaku pasar tengah menanti rilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga. Selain itu, pelaku pasar juga menanti rilis data indeks sektor non manufaktur AS, sekaligus fokus kepada hasil pemilihan Presiden di AS. Agenda tersebut sangat berpeluang memicu terjadinya gejolak pasar keuangan pada hari ini.
“Kinerja bursa di Asia pada perdagangan pagi ini mayoritas ditransaksikan melemah. Waspadai IHSG yang memiliki kemungkinan untuk ditransaksikan turun,” kata Pengamat Ekonomi Sumut Gunawan Benjamin di Medan, Selasa (5/11/2024).
IHSG pada sesi pembukaan perdagangan dibuka melemah di level 7.472. Dan volatilitas IHSG pada sesi perdagangan hari ini akan sangat dipengaruhi bagaimana nantinya rilis data pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah ditransaksikan melemah ke level 15.790 per US Dolar. US Dolar sendiri juga masih dalam tren penguatan jelang pemilihan presiden AS. Ditambah lagi, imbal hasil US Treasury 10 Tahun AS mampu bertahan di atas 4.3%. Imbal hasil US Treasury tersebut sejauh ini masih mampu menopang kinerja US Dolar. Dimana US Dolar masih menguat terhadap mayoritas mata uang yang ada di Asia.
IHSG dan mata uang rupiah berpeluang untuk bergerak dalam volatilitas yang tinggi pada perdagangan hari ini. Pelaku pasar akan sangat berhati-hati dengan segala kemungkinan yang akan terjadi dalam kurun waktu 24 jam kedepan. Dan tekanan yang muncul di pasar keuangan bisa saja diakibatkan oleh tekanan jual akibat pelaku pasar yang tidak berani mengambil resiko koreksi setelah Pilpres AS.
Disisi lain, harga emas pada perdagangan hari ini sedikit terkoreksi ke level $2.734 per ons troy.
(mdc)