MEDAN-Mahasiswa program studi S1 Farmasi Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia, Muhammad Irianto Napitupulu, meraih prestasi sebagai juara pertama Olimpiade Farmasi Nasional yang mengambil tema “Revolutioizing Healthcare Embarace the Future of Personalized Medicine”.
Dalam kompetisi yang diadakan di Universitas Pelita Harapan (UPH), Tanggerang pada 27 Juli 2024 ini, Muhammad Irianto Napitupulu berhasil mengalahkan lawan-lawannya dari berbagai kampus ternama, di antaranya dari Universitas Padjajaran, Universitas Pelita Harapan Tanggerang, Universitas Bakti Husada, Poltekkes Kemenkes Banten dan lainnya.
Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes melalui Wakil Rektor I, Ns Janno Sinaga SKep MKep Sp KMB mengatakan, keberhasilan Muhammad Irianto Napitupulu ini turut menumbuhkan rasa bangga dari segenap civitas akademika USM Indonesia, Medan.
“Dengan penuh kebanggaan dan sukacita, saya ingin menyampaikan berita luar biasa atas capaian salah satu mahasiswa dari jurusan Farmasi, Muhammad Irianto Napitupulu, telah meraih juara 1 dalam Olympic Competition di tingkat nasional,” ujarnya, Sabtu (3/8/2024).
Ns Janno Sinaga menambahkan, prestasi ini tidak hanya merupakan pencapaian pribadi yang mengagumkan bagi Muhammad Irianto Napitupulu, tetapi juga menjadi kebanggaan besar bagi seluruh keluarga besar USM-Indonesia.
Kemenangan ini adalah hasil dari dedikasi, kerja keras, dan ketekunan yang luar biasa serta wujud dari tekad yang kuat dan komitmen untuk terus belajar, sehingga prestasi yang luar biasa dapat diraih.
Keberhasilan ini, katanya juga mencerminkan kualitas pendidikan dan pembinaan yang diberikan oleh para dosen dan staf pengajar di jurusan Farmasi Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan USM-Indonesia.
Ns Janno Sinaga berharap, keberhasilan Muhammad Irianto Napitupulu tersebut dapat memacu para mahasiswa USM-Indonesia lainnya semakin giat belajar agar dapat meraih prestasi dan mengejar cita-cita.
“Saya berharap prestasi ini juga memotivasi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di USM-Indonesia, sehingga kita dapat terus berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa,” tegasnya.
Mahasiswa yang akrab disapa Irianto ini menyampaikan, keberhasilannya itu tidak lepas dari dukungan penuh yang diberikan USM-Indonesia, baik saat melakukan persiapan hingga ketika dirinya mengikuti kompetisi.
Dukungan tersebut membuat motivasi dirinya semakin kuat untuk melakukan yang terbaik dalam olimpiade tersebut.
Irianto mengatakan, butuh waktu dua minggu bagi dirinya untuk mempersiapkan diri. Dalam persiapan tersebut, dirinya rajin membaca jurnal yang disediakan oleh dosen serta buku-buku yang tersedia di perpustakaan.
Dirinya juga mengaku mendapat sedikit kendala saat mengikuti olimpiade. Terutamanya ketika babak final, sedikit shock.
“Hal ini karena butuh kecepatan dan ketepatan untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan. Untuk mengatasi hal itu, saya berusaha tampil berani dan menjawab pertanyaan dengan gamblang. Hal ini juga didukung dengan materi-materi yang sudah saya baca saat melakukan persiapan,” jelasnya.
Irianto mengaku jika keberhasilannya ini menjadi pemacu bagi dirinya untuk semakin tekun belajar agar bisa menghasilkan prestasi yang lebih baik lagi.
Terlebih dia ingin mewujudkan cita-citanya sebagai apoteker usai lulus kuliah.
Irianto juga mengatakan jika dirinya ingin terjun sebagai tenaga pengajar atau dosen.
“Semoga saja bisa terwujud,” harapnya sambil tersenyum. ( swisma)