MEDAN- Makna “Medan Untuk Semua” bahwasanya Medan tidak bisa dibangun sendiri oleh Pemerintah Kota. Butuh dukungan dan peran serta dari seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu membahu membangun Kota Medan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Medan M. Sofyan saat menghadiri acara dialog keumatan yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan dan Aliansi Umat Islam dengan tema “Berbagi Tanggung Jawab, Menuju Medan Untuk Semua” bertempat di Aula Kantor MUI Kota Medan, Jum’at (25/4/2025).
“Kita bangun Kota Medan secara bersama-sama dan rasanya pun kita yang nikmati bersama,”kata M. Sofyan.
Karena itu, dalam dialog yang dihadiri sejumlah ormas islam tersebut, Sofyan mengatakan sinergitas menjadi sebuah tuntutan yang harus dilakukan guna mewujudkan Medan sebagai kota yang bertuah, inklusif, maju, aman, tertib, humanis, serta berkelanjutan.
“Wali Kota Medan, bapak Rico Waas selalu berpesan agar mengedepankan humanis dalam melayani masyarakat, ini salah satu cerminan dari Medan Untuk Semua”ujar M. Sofyan.
Apalagi bilang M. Sofyan, memberikan pelayanan yang prima menjadi suatu kewajiban bagi Pemko Medan, dan masyarakat juga memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan dengan baik.
“Masyarakat memiliki hak untuk menikmati kota ini, namun dibalik hak tersebut masyarakat juga memiliki kewajiban untuk menjaga kota ini agar tetap dalam kondisi baik. misalnya bila pemerintah sudah melakukan pembersihan drainase, kewajiban masyarakat ialah menjaganya dengan tidak membuang sampah sembarangan,”pungkas M. Sofyan.
Sementara itu Ketua MUI Kota Medan Hasan Matsum mengatakan MUI diibaratkan sebuah tenda besar yang menjadi tempat bernaungnya ormas islam. Kebersamaan ini harus dimanfaatkan untuk mendukung program-program pembangunan Pemko Medan.
“Selain kita ikut berpartisipasi dalam mendukung pembangunan, kita juga dapat mendoakan Pemko Medan agar menjalankan program pembangunan dengan baik demi kemaslahatan umat”kata Hasan Matsum.
Dalam dialog keumatan tersebut, Ketua Aliansi Ormas Islam, Zulkarnain menjelaskan bahwa umat juga punya tanggung jawab dalam pembangunan kota berkelanjutan.
Sementara itu, Sekretaris Gerakan Islam Pengawal NKRI (GIP NKRI) Irman Arief Gea berharap Pemerintah Kota bisa berkolaborasi dengan Ormas Islam dalam pemberantasan kemaksiatan atau hal-hal yang bertentangan dengan nilai keagamaan. Hal itu berdasar pada QS Al-A’raf 96.
“Karena kerusakan yang terjadi jika diusut bermula dari nilai agama yang dilanggar. Contohnya pembegalan, pencurian yang marak bermula dari narkoba dan minuman keras.
Pimpinan Dialog Buya Rafdinal S.Sos, M.Ap pun di akhir dialog, menyimpulkan bahwa rakyat Medan ingin sejahtera, ingin aman dan nyaman serta ingin tenang dalam beribadah. Hal itu yang harus diupayakan oleh pemerintah Kota. Ormas Islam akan bersedia dalam mensupport pemerintah dalam kebaikan.
Acara ini dihadiri oleh 30 unsur Ormas dan komunitas Islam yang dihadiri sekitar 150 orang.