METRO, LABUHANBATU | Kurun waktu 3 hari tim BPBD Labuhanbatu dibantu warga menemukan mayat Santri yang hanyut terbawa arus pada Kamis (23/2/2023) lalu dalam kondisi tidak bernyawa lagi.
Mayat korban ditemukan Tim BPBD sekira pukul 16.30.Wib mengapung dengan kondisi terganjal kayu balok berjarak 2 Km dari tempat korban hanyut.
“Mayatnya ditemukan sekira pukul 16 lewat gitulah bang, berjarak 2 km dari tempat korban hanyut” Kata Kaban BPBD Labuhanbatu Drs.Darwin Yusma M.AP melalui Johan Efendi Lubis selalu Humas BPBD Kepada wartawan Sabtu (25/2/2022)
Selanjutnya, sambung Johan, usai dievakuasi jenazah korban dimandikan dan dishalatkan di pondok pesantren Daarul Muhsinin Janji Manahan tempat korban menimba ilmu lalu dibawa ke rumah duka dijalan Pasir Lingkungan Urung Kompas Kecamatan Rantau Selatan Kab. Labuhanbatu untuk dikebumikan.
“Usai dievakuasi jenazah korban dimandikan dan di Sholatkan di pesantren tempat korban belajar sebelum kejadian nahas itu menimpanya lalu dibawa ke rumah duka dijalan Padang Pasir Rantauprapat, ” Tutup Johan
Sebelumnya, diduga tidak bisa berenang seorang Santri hanyut terbawa derasnya arus sungai Desa Janji Manahan Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu.
Informasi diperoleh menyebutkan, peristiwa itu terjadi,ketika korban yang merupakan kelas 8 Tsanawiyah bernama Yuda Aditia Dinata (14) bersama teman tamannya pergi mandi- mandi Sungai yang berada tepat dibelakang Pondok Pesantren Daarul Muhsinin Janji Manahan tempat korban menimba ilmu.
Sesampainya dilokasi, korban langsung melompat kedalam sungai, dan seketika korban juga temannya mendengar korban meminta tolong, dan mendengar itu salah satu temannya sepontan melompat ke sungai berusaha menyelamatkan korban, namun, karena derasnya air sungai korban tidak dapat tersematkan.
Sementara, Staf Khusus Pesantren Surya Hadi Hasibuan membenarkan kejadian tersebut, dan mengatakan bahwa pihak Pesantren sudah sering melarang anak anak Pesantren agar tidak mandi disungai karena pihak Pesantren telah menyiapkan Kamar mandi untuk para Santri.
“Inilah yang kami takutkan, makanya Pihak Pesantren kerap kali melarang para santri agar tidak mandi disungai, karena pihak Pesantren telah menyiapkan kamar mandi untuk para Santri” Ungkapnya
Sedangkan pihak BPBD Labuhanbatu setelah mendapat kabar langsung terjun kelokasi dan melakukan pencarian dengan melakukan penyisiran di sepanjang tepian Sungai
Numun, pencarian dihentikan karena hari mulai gelab dan juga lokasi sungai banyak ditemukan kayu dan sampah yang dapat menghambat pencarian ditambah lagi debit air makin naik dan deras.
“Pihak kita mulai melakukan penyisiran ditepian sungai sekira pukul 16.00.Wib hingga gelab, setelah itu anggota kita menghentikan pencarian, karena aliran sungai banyak kayu dan sampah sehingga sulit melakukan pencarian korban, saya berharap proses pencarian ini tidak ada hambatan agar jasad korban cepat ditemukan” Ungkap Kaban BPBD Drs Darwin Yusma.(heri)