TOBA – Sekitar 46 hektar tanaman padi Pilot Project IP2 (Index Pertanaman Dua Kali) yang digadang gadang bisa menangulanggi krisis pangan habis dimakan tikus di Desa Simpang Sigura Gura Kecamatan Porsea Kabupaten Toba.
Kini para petani yang mengandalkan sistem pengairan dari sungai aek mandosi itu terancam gagal panen awal tahun 2023 ini.
Meski sudah berkali-kali dilakukan pemberantasan tikus dengan cara gropyokan massal dengan menangkap dan membongkar lubang persembunyian, tetap saja gagal. Pasalnya tikus-tikus yang berada di areal persawahanan itu cepat sekali berkembang biak dan selalu berpindah-pindah sarang.
“Ini baru pertama kali kami melakukan dua kali tanam padi dalam setahun melalui program IP2 yang dicanangkan pemda. Dan ini baru pertama kali juga kami mengalami gagal panen karena seluruh tanaman padi yang pas bunting habis dimakan atau diserang tikus,” kata salah seorang warga Desa Simpang Sigura Gura bermarga Tampubolon, Kamis (05/01/2023).
Dia menyebut program IP2 atau yang dinamai tanam dua kali panen dua kali yang diprogramkan pemda Toba hanya membuat para petani sengsara hingga merugi jutaan rupiah.
“Kalau dihitung hitung perantenya petani merugi 250 – 300 ratus ribu rupiah. Nah kalau hamparan pertanaman ada yang sampai 10 rante atau lebih tentu ruginya bisa mencapai jutaan rupiah, seperti yang kualami,” ujarnya.
Kepala Desa Simpang Sigura Gura Syawal Manurung ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
Dia menyebut ada sekitar 46 Ha atau 99 persen tanaman padi yang ditanam pada pola pertanaman bulan September 2022 lalu sudah habis dimakan tikus.
Katanya, serangan hewan pengerat itu berlangsung singkat, hanya butuh sepekan lamanya seluruh tanaman padi milik petani yang ikut program IP2 habis dimakan tikus saat padi masuk fase bunting.
Dia menyebut berbagai cara telah dilakukan bersama petani untuk meredam serangan tikus, baik itu mulai dari berburu tikus (gerdel) hingga memasang racun tikus, namun serangan hama tikus itu semakin menjadi jadi.
Padi padi bekas dimakan tikus kini dibiarkan begitu saja. Semua petani yang ikut program IP2 hanya bisa pasrah dan berserah diri atas musibah yang mereka alami dan memohon agar Pemda Toba bisa memberikan kompensasi atas kerugian yang mereka alami.
“Untuk pemulihan ekonomi petani, kami hanya memohon agar modal awal dikeluarkan petani diberi kompensasi oleh Pemda Toba, termasuk untuk biaya olah tanah untuk pola tanam lanjutan” cetus Kades Syawal lemah gemulai seraya menyebut bahwa Ia juga mengalami kerugian sama seperti petani lainya karena sawah seluas 10 rante yang ditanami lewat program IP2 terkena fuso setelah habis dimakan tikus.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Dan Perikanan Kabupaten Toba melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Dan Hortikultura (TPH) Amrol Sitorus saat di konfirmasi melalui telepon selulernya mengatakan terkait kenjelasan kegiatan program IP2 sebaiknya dikonfirmasikan kepada kepala Dinas Pertanian Kabupaten Toba.
“Terkait kenjelasan program IP2 sebaiknya dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Pertanian. Kita hanya tenaga teknisnya saja. Kalau boleh pak langsung saja pak konfirmasi dengan Kepala Dinas” ucap Kepala Bidang TPH Amrol Sitorus. (James Sirait)