MEDAN – Para pedagang di pasar tradisional harus dapat memperkuat rasa persaudaraan, kepedulian dan kolaborasi.
Pesan ini disampaikan Suwarno, yang merupakan Dewan Pembina Pelindung Persaudaraan Pedagang Pasar Bersatu (P4B) ketika didaulat memberi sambutan, Minggu (10/12/2023) pada pelaksanaan Natal pedagang Pasar Horas Jaya Siantar.
Suwarno menyebut Pasar Horas begitu mahsyur dan terkenal dengan sejarahnya yang panjang di tengah masyarakat.
“Bagi kami, pedagang itu merupakan aset yang perlu dibina dan dikembangkan oleh pemerintahan. Tanpa adanya pedagang, maka akan berpengaruh terhadap sendi kehidupan, terutama perekonomian. Karena itulah, pasar merupakan tempat bertumbuhnya ekonomi dari sektor perdagangan,” beber Suwarno.
Karena malam Natal ini subthema “Untuk saling mengasihi dalam persaudaraan yang tulus dan ikhlas membangun Pasar Horas”, Suwarno mengajak para pedagang yang sudah saling mengenal diantara satu dengan lainnya, semakin mengokohkan rasa itu dalam bingkai persaudaraan.
Dengan persaudaran yang terjalin, dan terikat erat itu, maka akan mudah dalam berkolaborasi, berkordinasi dan berkomunikasi dalam menciptakan inovasi di tengah perkembangan teknologi.
Tak hanya sesama pedagang, kolaborasi juga harus ditingkatkan antarpemangku kepentingan untuk kemajuan para pedagang, khususnya di Pasar Horas. “Diera digitalisasi seperti ini, harus bisa inovasi meliputi beradaptasi dengan digitalisasi, membuka kerja sama dan lainnya yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak,” bilangnya
Suwarno yang juga Dirut PUD Pasar Medan ini mendorong agar P4B dapat selalu menjadi pelopor dalam menggali inovasi dan mengembangkan potensi yang ada pada pedagang dan di pasar.
Sementara itu, Ketua Umum DPP P4B M Harahap melalui Sekretaris DPP P4B Budiman Sitepu menjelaskan akan berupaya mensosialisasikan kegiatan yang dapat menambah pendapatan bagi pedagang. “Kami berterima kasih kepada pengurus DPD P4B Siantar yang telah mengadakan kegiatan ini dengan sukses. Semoga persaudaran yang ada dapat terus bertumbuh, berkembang dalam mewujudkan perekonomian bagi pedagang yang lebih baik lagi,” jelas Budiman.
Pada perayaan natal tersebut, Pendeta HKBP Tomuan Pdt. Eko Andrianto Pasaribu dalam khotbahnya menjelaskan Pasar Horas yang berdiri sejak 1982, baru kali ini mengadakan perayaan natal. Karena itulah, ia berharap pelaksanaan perayaan semacam ini dapat terus berkelanjutan.
Ia juga berpesan kepada para peserta perayaan natal agar tidak memelihara iri hati, tapi peliharalah kesenangan hati. “Zaman seperti ini, kepedulian yang berkurang. Momen perayaan natal hendaknya menjadi orang-orang yang peduli dan membawa pengampunan bapak ibu sekalian,” tandas Eko. (Red)
