MADINA – Sarifah Aini Damanik bersama suami dan ketiga anaknya, terpaksa harus berusaha sendiri mencari hutangan ke warung-warung tetangganya.
Hal ini dikarenakan kondisi ekonomi keluarga ini saat ini, tak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Suami Sarifah yang hanya buruh serabutan pun memperparah kondisi ekonomi mereka. Bahkan, keluarga ini lebih sering menahan lapar karena tak mendapatkan hutangan.
“Mau tak mau lah. Sering hutang ke warung-warung tetangga. Kadang satu kilo beras, kadang pun tak dikasih. Tapi lebih sering tak makan karena tak punya uang, tahan lapar saja lah,” ungkap Sarifah kepada wartawan, Minggu (13/10/2024).
Keluarga ini tinggal di rumah berlantaikan tanah dan tak layak huni. Ironisnya keluarga ini tinggal di Ibu Kota Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Panyabungan. Bahkan berdekatan dengan hotel ES yang diketahui milik salah satu pejabat di Kabupaten Madina.
“Sampai sekarang hampir tidak pernah ada perhatian dari pemerintah daerah. Tapi kami tetap harus berusaha untuk bertahan hidup,” jelas Sarifah.
Sarifah pun menceritakan, nasib pendidikan anak-anaknya pun kini terancam. Ketiga anaknya, hingga kini karena keterbatasan biaya tak bersekolah.
“Tidak bersekolah. Mau bagaimana lagi. Tidak ada biaya untuk bersekolah. Bisa makan hari ini saja kami sudah bersyukur,” ungkapnya dengan berlinang air mata.
Ia pun berharap, kondisi keluarga mereka bisa menjadi perhatian dari pemerintah Kabupaten Madina. Sehingga mereka bisa dibantu untuk mendapatkan modal usaha. Agar mereka bisa berusaha memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga mereka. (SIR)