GUNUNGSITOLI //topsumut.com – DPP Orahua Mado Telaumbanua ba amakhaita se-Indonesia (OMODA), menolak secara tegas dan keras, rencana PLN untuk memindahan mesin PLTG 25 MW keluar dari Idanoi Pulau Nias.
Hal ini dikarenakan kebutuhan listrik yang sangat tinggi di Kep. Nias, maka tentu saja dengan pemindahan mesin PLTG 25 MW keluar dari Pulau Nias, akan membawa dampak negatif bagi perkembangan prekonomian masyarakat yang ada di Kepulauan Nias.
Terang saja Darisalim Telaumbanua S.H.M.M, yang juga dikenal Praktisi Hukum kep.nias mengatakan, bahwa pasokan listrik yang sudah ada saat ini saja dirasakan masih kurang memadai untuk perkembangan kemajuan daerah Kepulauan Nias, yang saat ini sedang berbenah untuk menjadi sebuah daerah yang maju dan berkembang dari sisi prekonomian dengan cara mengundang investor untuk mau berinvestasi di Kep.Nias.
Boro-boro mesin PLTG 25 MW mau diambil lagi oleh PLN, untuk dipindahkan ke daerah lain yaitu Sulawesi, tentu pemindahan mesin PLTG 25MW ini membuat investor tidak akan melirik lagi daerah Kep. Nias untuk berinvestasi.
“Masyarakat yang ada di Kep. Nias ini juga kan sama dengan masyarakat yang lain yang ada di wilayah NKRI, jadi kami berharap PLN jangan mendiskriminasikan dan melukai hati masyarakat yang ada di Kep. Nias,”ungkap Darisalim Tegas.
Lanjutnya kita harus ingat, bahwa Bapak. Presiden Jokowi pada tahun 2016 telah berjanji kepada masyarakat Kep. Nias, akan membangun PLTG 25MW dan tahun berikutnya (2017), sebesar 25MW, dari yang sudah ada sebesar 27MW, sehingga total daya listrik yang bisa dinikmati oleh masyarakat Kep. Nias pada tahun 2017 adalah sebesar 77MW, yang tujuannya untuk membantu prekonomian masyarakat Kep. Nias, Perikanan dan Pariwisata Nias harus MAJU, tegas Bapak Presiden Jokowi pada tahun 2016.
” ujar Darisalim ketua organisasi Omoda.
“Saat ini saja pasokan daya listrik di Kep. Nias kurang lebih 60MW, tentu angka ini jauh dari yang telah dijanjikan oleh Bapak. Jokowi, boro-boro mau diambil lagi oleh PLN mesin PLTG sebesar 25MW tersebut, dari daya listrik yang tersedia kurang lebih 60MW., maka bisa dihitung saja sisanya, kurang lebih 35MW. Jangan hanya karena keinginan semata dari Pejabat PLN, menciderai perasaan dan hati masyarakat Kep. Nias dan juga menciderai kebijakan Bpk. Jokowi untuk membuat maju daerah Kep. Nias” ungkapnya penuh semangat.
Selanjutnya Politisi muda ini mengingatkan masih banyaknya desa yang belum teraliri listrik.
“Ingat Pak!! masih banyak desa-desa yang belum teraliri listrik, mereka juga butuh penerangan sama seperti kita, dan kebutuhan listrik masyarakat Kep. Nias akan terus meningkat setiap detik/jam/hari/tahunnya. PLN harus mengantisipasi itu, ujarnya dengan geram.
Untuk itu DPP OMODA menyuarakan kepada Para Kepala Daerah/FORKADA dan seluruh lapisan masyarakat Kep. Nias dimanapun berada, untuk bersama-sama menyuarakan PENOLAKAN PEMINDAHAN MESIN PLTG 25MW KELUAR DARI PULAU NIAS, OLEH PLN., karena sangat merugikan masyarakat Kep. Nias, dan dalam waktu dekat DPP ORAHUA MADO TELAUMBANUA BA AMAKHAITA SE-INDONESIA (OMODA), bersama-sama dengan LSM dan Ormas yang ada di Kep. Nias akan melakukan unjuk rasa aksi damai menolak pemindahan mesin PLTG 25MW tersebut.” ungkap Sekjen DPP OMODA (Darisalim Telaumbanua, S.H., M.H.).
(Tim)