MEDAN- Rasa haru bercampur bahagia terpancar dari wajah Aini Trisea Yunanda. Keinginannya menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah di depan mata. Sebab, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas telah menyerahkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kepadanya bersama 528 orang lainnya di halaman depan Balai Kota Medan, Rabu (23/4/2025) pagi.
Sebagai penyandang disabilitas tuna daksa fisik pada kaki kirinya, wanita yang akrab disapa Aini tentunya merasa sebagai anugerah terbesar yang diberikan Sang Pencipta dalam hidupnya. Bagaimana tidak, alumni Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) jurusan Ilmu Komunikasi ini, sempat merasa tidak memiliki masa depan lagi menyusul cedera yang dialaminya saat mengikuti kejuaraan karate tahun 2015.
“Dulunya saya normal, tapi saat mengikuti kejuaraan karate saya mengalami cedera di pinggul kiri saya. Sudah sempat dioperasi namun gagal sehingga kondisi saya seperti ini sejak 10 tahun yang lalu,” kata Aini yang saat itu sebagai karateka dari Perguruan Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Medan.
Di tengah kegalauan hati dan merasa masa depannya nggak jelas karena kondisi fisik serta usianya telah menginjak kepala tiga, Pemko Medan ternyata membuka lamaran CPNS untuk penyandang disabilitas. Kebetulan jurusan yang dibutuhkan sesuai dengan jurusannya. Wanita yang menggunakan dua kruk (tongkat) untuk berjalan ini pun langsung menyiapkan semua berkas yang dibutuhkan sebagai persyaratan mengikuti ujiannya.
“Alhamdulillah, saya ternyata lulus. Perasaan saya sangat senang sekali karena apa yang saya usahakan ternyata berhasil. Pemko Medan telah memberi peluang bagi kami kaum penyandang disabilitas,” ungkapnya sambil tersenyum seraya mengungkapkan, pasca menerima SK pengangkatan CPNS, sehari-harinya akan bekerja di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan.
Sesuai dengan pesan yang disampaikan Wali Kota Medan Rico Waas saat memimpin apel sebelum penyerahan SK Pengangkatan CPNS dilakukan, wanita yang saat ini juga sebagai atlet disabilitas untuk cabang lempar lembing, tolak peluru dan lempar cakra ini, siap menjadi abdi negara yang baik dan memajukan Pemko Medan.
“Meski dengan kondisi seperti ini, insya Allah saya siap menjadi abdi negara terbaik. Termasuk, membanggakan keluarga serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa terkecuali sesuai dengan visi Medan Untuk Semua. Kami penyandang disabilitas ini tidak kalah dengan yang normal,” pungkasnya yang hadir mengikuti upacara didampingi ibunda tercintanya. (isl)