MEDAN – Heboh seorang pengusaha etnis Tionghoa beraksi bak koboi, menakuti massa Serikat Pekerja Transportasi Seluruh Indonesia (SPTI) dengan menembaki ruangan kantor menggunakan senjata api berjenis FN.
Tidak ada korban jiwa, namun pelaku, Ruslan akhirnya diamankan personil Polsek Percut Seituan dari Jalan Gereja, Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan.
Aksi brutal pengusaha pengangkutan dan alat berat ini bermula akibat tidak terima didatangi puluhan massa SPTI terkait pemecatan sepihak salah seorang karyawannya.
“Awalnya kedatangan kami untuk meminta pertanggungjawaban pemecatan terhadap saudara Bonbon. Namun setelah bertemu, pelaku arogan melakukan penembakan,” ujar Ketua SPTI Kota Medan, Lamsir Vanroy Simamora kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Lamsir sangat menyayangkan terjadinya penembakan tersebut. Dan ia juga mempertanyakan mengapa Ruslan dapat memiliki senjata api hingga nekat melakukan penembakan.
“Bagaimana di negara kita ini, seorang pengusaha bisa mempunyai senjata api lengkap dengan pelurunya seperti pengusaha ini. Kami dari SPTI akan segera melaporkan kejadian ini ke Mapolda Sumatera Utara,” pungkas Lamsir.
Pada hari itu juga, petugas dari Mapolsek Percut Seituan datang ke lokasi dan segera membawa Ruslan ke Polsek untuk diamankan dari amukan massa yang semakin emosi.
Di lokasi yang sama, ketika dikonfirmasi, Ruslan membenarkan ia melakukan penembakkan karena terancam atas kedatangan massa SPTI tersebut.
“Saya merasa terancam dengan kehadiran mereka yang berkisar 30 orang itu, makanya saya melakukan penembakan,” katanya membela diri.
Terlihat petugas Polsek Percut Seituan mengamankan pelaku dan membawa ke Polsek Percut Seituan. (Red)