MEDAN – Atlet Shindoka Sumut terus memberikan kontribusi besar bagi dunia karate di Sumut di lima tahun terakhir. Kali ini, dua atlet andalannya berhasil meraih juara di Kejuaraan Nasional O2SN.
Tampil mewakili Sumut di ajang tersebut, Nazwa Aulia Ramadhani keluar sebagai juara pertama kelompok komite putri tingkat SMP sederajat. Kemudian, Ali Fathah menjadi juara ketiga kelompok kata tingkat SMP/sederajat.
Prestasi yang ditorehkan kedua atlet tersebut menjadikan jajaran pengurus Shindoka Sumut dan pelatih bangga. Sebab, atlet binaan mereka berhasil mengharumkan nama Sumut.
“Kami berharap mereka bisa diikutsertakan di ajang Kejuaraan internasional karate open. Dimana, biasanya diberikan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan kepada atlet berprestasi di ajang O2SN setiap tahun,” ungkap Ketua Umum Shindoka Sumut, Zulkarnain kepada wartawan, Kamis (5/10/2023).
Zulkarnain menyakini ,dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, kedua atlet binaannya ini bisa menjadi atlet andalan nasional di tingkat senior ke depan.
Bahkan, potensi dan bakat yang dimiliki tidak hanya terlihat di ajang tersebut, tapi juga di ajang ajang lain yang pernah mereka ikuti
Untuk Nazwa juga pernah meraih juara pertama Kejuaraan Dunia Karate Shitoryu (WSKF) 2023 di Jakarta di kelompok komite kadet.
Sedangkan Ali juga meraih hasil maksimal di kejuaraan yang sama untuk kelompok kata kadet.
“Kedua atlet ini tdak dapat dipungkiri telah merajai dan meraih prestasi puncak di berbagai even kejuaraan karate dalam beberapa tahun terakhir, baik tingkat kota, propinsi, maupun nasional. Bahkan, mereka juga meraih nilai terbaik di tingkat sekolah formal,” katanya.
Menurutnya, semua prestasi yang diraih ini berkat dukungan semua pihak, pembinaan yang konsisten dan latihan yang serius. Bahkan, mereka dikirim mengikuti kejuaraan dan try out ke luar negeri.
“Kami juga akan mengirimkan atlet andalan kami di kejuaraan kelompok kata junior/kadet putri baik perorangan maupun beregu dari 6 sampai 8 Oktober di Jakarta untuk mengikuti kejuaraan OKC OPEN I Piala Kemenpora 2023. Jadi, memang Pengda Shindoka Sumut terus melengkapii program kerja TC dengan try in and try out. Sehingga atlet terus dapat dievaluasi kemajuannya secara terprogram,” tambahnya.
Dirinya menuturkan, atlet atlet yang mengikuti turnamen terbuka ini dapat menggunakan kesempatan yang diberikan meraih prestasi terbaik, sekaligus mendapatkan pengalaman bertanding yang semakin berkualitas.
Sebab, memang harus diakui salah satu kelemahan paling mencolok dalam pembinaan karate di Sumut adalah belum tersedianya kejuaraan – kejuaraan karate berkualitas sebagai wadah bagi atlet menunjukkan kemampuannya setelah melakukan latihan secara terus menerus selama bertahun tahun, kecuali Kejuaraan Sister City dan IMT-GT yang digagas OPD Pemko Medan.(red)