KARO – Proyek pembangunan Sport Center Siosar di Desa Sigarang Garang, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), terus dikebut.
Berdasarkan pemantauan Lembaga Pemerhati Olahraga Nasional (PON) yang turun ke lokasi, Selasa (30/05/2023), para pekerja terlihat sibuk bekerja.
“Kami heran, setiap hari kami bekerja di sini, tapi kok malah dibilang gak dikerjakan (mangkrak),” kata pengawas proyek, Misdi, kepada Ketua Lembaga PON Ariadi didampingi pengurus lainnya di lokasi, Selasa sore (30/05/2023).
Dikatakan Ariadi, pekerjaan pembangunan Sport Center dipersiapkan untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 mendatang. Sport Center juga nantinya menjadi pusat latihan beberapa cabang olahraga.
“Hasil pantauan kita, para pekerja terlihat menyelesaikan pekerjaannya yang tinggal sedikit lagi. Puluhan kamar yang disediakan untuk atlet hampir rampung. Termasuk juga sejumlah ruangan lainnya dan pembangunan aula di lantai 2,” kata Ariadi.
Melihat kondisi terkini Sport Center Siosar, isu yang menyebutkan proyek senilai Rp33 miliar mangkrak terbantahkan.
“Jelas terbantahkan kalau kita saksikan langsung ke sini ya. Sampai hari ini pembangunan masih berjalan. Nggak tahu itu kalau ada yang bilang mangkrak dari mana infonya. Saya saksikan sendiri kalau para pekerja mengebut untuk merampungkan pembangunannya,” ungkap Ariadi yang sempat ngobrol dengan beberapa pekerja di lokasi pembangunan.
Melihat progres pembangunan Sport Center dan hasil peninjauan PON, Ariadi optimis proyek ini akan lekas selesai.
“Kita optimis, pengerjaan proyek ini sesuai yang diharapkan. Seperti yang kita saksikan di lantai I, semua kamar untuk para atlet sudah ready. Barangkali tinggal finishing saja. Untuk lantai 2, kita lihat pekerja sedang melakukan pemasangan keramik di selasar kamar dan areal aula. Kalau untuk ruangan dalam kamar juga sudah ready, rampung. Ya, kita harapkan memang gedung untuk para atlet ini siap sebelum akhir 2023,” papar Ariadi.
Menurut pengawas proyek, Misdi, pembangunan Sport Center secara keseluruhan diperkirakan sudah selesai mencapai 70 hingga 80 persen.
Misdi mengatakan total 37 kamar atlet yang ada di lantai I semuanya sudah selesai dikerjakan. Hanya pekerjaan-pekerjaan sisip yang dilakukan saat ini.
Sedangkan untuk lantai 2,kata Misdi, ada 20 kamar dan aula. Saat ini sedang dalam pemasangan keramik. Pemasangan keramik dilakukan untuk gang/selasar di antara 2 kamar yang saling berhadapan dan di bagian aula. Untuk bagian dalam kamar sudah selesai.
“Kalau untuk lantai bawah ini sudah selesai. Paling hanya nyisip-nyisip yang kurang. Untuk lantai 2, kita sekarang sedang pasang keramik. Juga plafon yang di tengah ini,” urai Misdi sembari menunjuk langit-langit bagian tengah gedung, persis di bagian dalam pintu masuk.
Pekerja lainnya, di luar gedung, tampak beberapa pekerja sedang merumput. Merekaembersihkan lapangan sepak bola dari tumbuhnya rumput-rumput liar. Batu-batu kecil yang ada di lapangan juga harus disingkirkan. Kemudian para pekerja menanami kembali rumput-rumput yang dipakai selayaknya lapangan sepak bola. Rumput-rumput tersebut disirami menggunakan air melalui pipa-pipa di bagian dalam lapangan.
“Ya begini pak, bukan cuma rumput liar yang harus dibuang. Batu-batu kecil ini juga harus dibuang. Setelah bersih, kami sisipkan lagi rumput aslinya. Lalu kami siram,” kata Giman, salah seorang pekerja, sembari menunjuk instalasi pipa-pipa air di bagian dalam lapangan.
Tak hanya di bagian gedung, Ketua Lembaga PON, Ariadi bersama pengurus juga melihat-lihat lapangan sepak bola dan lintasan atletik.
“Lapangan sepak bola ini dikelilingi dengan lintasan atletik yang nanti bakal dilapisi karpet di bagian startan ini. Karpetnya juga tidak sembarang karpet. Konon didatangkan dari luar negeri, Jerman,” ucap Ariadi.
Ariadi mengatakan, untuk lapangan sepak bola saat ini sedang dalam upaya menumbuhkan rumput.
“Ini kan berproses, tidak serta merta dan instan, simsalabim. Karena kita ingin rumput ini tumbuh dengan baik. Sehingga nantinya lapangan ini dipenuhi dengan rumput yang tumbuhnya merata. Hanya saja yang harus menjadi perhatian bagi Pemprov Sumut khususnya Dispora Sumut, soal air untuk menyirami rumput ini, kami lihat agak macet, tidak lancar mengalirnya,” ucapnya.
“Intinya pembangunan di sini yang kami lihat semuanya berjalan baik. Termasuk pemilihan lokasi, kita cukup apresiasilah untuk Pemprov Sumut, khususnya Dispora Sumut. Sangat cocok untuk tempat pelatihan dan penggemblengan para atlet. Selain jauh dari keramaian, juga udaranya masih sangat bersih, jauh dari polusi ini sangat dibutuhkan atlet-atlet kita untuk sirkulasi oksigen yang bersih,” pungkas Ariadi. (RED)