MEDAN – Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025 yang mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua,” Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Brian Yuliarto, dalam amanatnya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun sistem pendidikan yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan.
“Pendidikan bukan sekadar tempat belajar. Ia adalah jantung peradaban,” ujar Prof. Brian dalam pidatonya yang dibacakan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah Sumatera Utara, Prof Saiful Anwar Matondang, pada upacara peringatan Hardiknas 2025, di halaman Kantor LLDikti Sumut, Jumat (1/5/2025).
Prof Brian menyebutkan bahwa pendidikan merupakan jawaban strategis atas tantangan global saat ini seperti krisis iklim, ketimpangan ekonomi, dan disrupsi digital akibat kecerdasan buatan.
Selain itu menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan institusi pendidikan. Menurutnya, pendidikan bermutu tidak dapat terwujud tanpa kerja sama yang erat di semua level, mulai dari keluarga hingga industri.
“Kolaborasi adalah kunci,” tegasnya, seraya menyoroti perlunya keterlibatan aktif antara pusat dan daerah, guru dan orang tua, perguruan tinggi dan sektor industri, hingga peneliti dan pembuat kebijakan.
Ia juga menekankan peran penting para guru dan tenaga pendidik dalam membentuk karakter dan masa depan bangsa.
Pemerintah, kata Prof. Brian, terus memberikan perhatian terhadap kesejahteraan pendidik melalui tunjangan profesi dan bantuan untuk guru honorer.
Beberapa program prioritas yang disampaikan antara lain: penguatan program Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda, perluasan akses beasiswa seperti KIP, KIP Kuliah, dan LPDP, serta mendorong Wajib Belajar 13 Tahun. Semua ini, menurutnya, bertujuan memastikan setiap anak Indonesia mendapat hak pendidikan yang layak.
Lebih lanjut, Prof. Brian menegaskan lima fokus utama kementeriannya: dampak nyata dari pendidikan, riset yang menjawab tantangan bangsa, sains sebagai solusi sosial, hilirisasi hasil riset, serta sistem evaluasi yang terbuka dan akuntabel.
“Transformasi pendidikan tidak bisa ditunda. Karena pendidikan hari ini adalah wajah Indonesia di masa depan,” ujarnya mengakhiri pidato.
Sebagai penutup, ia mengutip Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto: “Hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa yang makmur.” Prof. Brian menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi dari penguasaan tersebut.
Hari Pendidikan Nasional 2025 diharapkan menjadi momentum kebangkitan semangat gotong royong dalam menciptakan pendidikan yang lebih adil, merata, dan berdampak bagi seluruh anak bangsa.
Usai upacara Kepala LLDikti Wilayah I Sumatera Utara, Prof Saiful Anwar Matondang menegaskan pentingnya perguruan tinggi untuk memberikan dampak langsung bagi masyarakat luas. Hal ini disampaikannya dalam rangka mendorong peran aktif kampus dalam pembangunan sosial dan ekonomi di daerah.
“Kembali, tema kita adalah bagaimana perguruan tinggi berdampak pada masyarakat luas. Tidak hanya bicara teori, tetapi harus melakukan hilirisasi hasil penelitian dosen untuk membantu masyarakat,” ujar Prof Saiful Anwar Matondang di hadapan para pimpinan perguruan tinggi di Sumatera Utara.
Prof Saiful mencontohkan sejumlah sektor yang bisa menjadi fokus kontribusi kampus, antara lain membantu program ketahanan pangan melalui penyediaan sembada beras, mendukung pelaku UMKM, memperkuat koperasi, hingga berperan dalam pengentasan kemiskinan.
Menurutnya, hasil-hasil riset dan inovasi di lingkungan kampus seharusnya tidak berhenti di atas meja laboratorium. “Harus ada keberlanjutan. Harus ada langkah nyata dari perguruan tinggi agar riset itu menjadi solusi di tengah masyarakat,” tegasnya.
Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, perguruan tinggi diharapkan bisa menjadi kekuatan utama dalam mendorong perubahan dan kemajuan di berbagai sektor kehidupan.
Peringatan Hardiknas LLDIKTI Wilayah l Sumut juga diwarnai penyerahan hadiah bagi para pemenang perlombaan peringatan Hari Kartini pada 21 April 2025 lalu yang diikuti para peserta dari darma wanita.(bj)
